Perdana Menteri Israel; Benyamin Netanyahu |
Pernyataan Paus Benediktus XVI dalam bukunya "Jesus Of Nazareth" yang secara resmi menolak gagasan Yahudi bersalah atas kematian Kristus seperti tercantum dalam dokumen utama Konsili Vatikan II pada tahun 1965 dipuji langsung oleh Perdana Menteri Benyamin Netanyahu sebagai tindakan rekonsiliasi yang solutif.
Dirilis The Jerusalem Post Kamis (3/3), Netanyahu segera mengirimkan surat kepada Paus Benediktus XVI dan memuji langkahnya yang menolak tuduhan palsu yang telah menjadi dasar kebencian untuk umat Yahudi selama bertahun-tahun. "Aku memuji Anda untuk tegas menolak, dalam buku terbaru Anda, tuduhan palsu yang telah menjadi dasar bagi kebencian Rakyat Yahudi selama berabad-abad," tulis Netanyahu.
PM Israel ke-9 yang berasal dari partai konservatif Likud ini juga menwarkan diri untuk segera bertemu Paus guna membahas promosi perdamaian dan rekonsiliasi dunia. "Saya sungguh berharap ada kejelasan dan keberanian untuk memperkuat hubungan antara umat Yahudi dan Kristen di seluruh dunia juga membantu mempromosikan perdamaian dan rekonsiliasi untuk generasi mendatang." Ujar professor sejarah Yahudi ini.
Buku karangan Paus Benediktus XVI berjudul "Jesus of Nazareth: Holy Week - From the Entrance Into Jerusalem to the Resurrection,""Jesus' life." Beberapa kliam controversial disebut Pastor Joseph Fessio, pendiri dan penerbit Ignatius Press, penerbit utama buku Paus di Amerika Serikat akan menjadi kajian unik yang akan menghasilkan banyak diskusi. adalah sekuel dari buku sebelumnya. DAR (jawaban.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berbicara adalah hak asasi manusia dari setiap individu, tetapi gunakan hak itu sesuai dengan peraturan yang berlaku serta budaya lokal yang membangun. Salam kasih. Admin