Oleh: Rm. Tauchen Hotlan Girsang, OFM
Dalam salah satu rekoleksi, pernah seorang pembicara merumuskan panggilan Allah demikian: Panggilan bukanlah suatu wangsit atau wahyu pribadi di mana dengan tegas dan gamblang Allah menunjukkan jalan hidup seseorang. Biasanya dengan panggilan dimaksudkan kenyataan bahwa berkat bantuan Tuhan seseorang merasa terdorong atau berkeyakinan untuk memilih dan menempuh suatu bentuk kehidupan Kristen. Dorongan atau keyakinan untuk memilih bentuk kehidupan itu dikatakan benar bila orang yang bersangkutan “diperlengkapi” dengan sifat-sifat dan bakat-bakat yang cocok atau, paling tidak, memadai untuk mewujudkan kehidupan tersebut.
Aksi Panggilan Biarawan (15/5/2011) |
Lebih lanjut, si pembicara membagi dua bentuk panggilan: Ada panggilan umum dan ada panggilan khusus. Panggilan umum berlaku untuk semua penganut Yesus Kristus. Sedangkan panggilan khusus berlaku untuk sebagian saja dari pengikut Yesus Kristus itu. Hal itu merupakan pengongkretan atau bentuk labih lanjut dari panggilan umum. Dalam Injil Matius dikatakan: “Haruslah kamu sempurna sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna” (Mat 5: 48). Pernyataan itu disampaikan oleh Yesus kepada semua murid-Nya. Artinya, panggilan yang serentak merupakan perintah untuk mengejar kesempurnaan itu dapat dan harus ditepati oleh semua penganut Yesus Kristus dalam cara hidup manapun. Kesempurnaan yang dikejar itu adalah: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (Luk 10: 27).
Akhirnya si pembicara menutup renungannya dengan berkata demikian: Bergandengan dengan panggilan dan perintah itu juga terdapat dua jalan menuju kesempurnaan, kesempurnaan Injil yang sama. Ada jalan perintah dan ada jalan nasihat. Jalan perintah adalah jalan Injil yang membimbing orang Kristen kepada cita-cita yang mewajibkan mereka tanpa kecualian. Semua orang Kristen harus mengikuti Kristus tanpa syarat dan berkenaan dengan segala sesuatu. Sedangkan jalan nasihat adalah jalan Injil yang untuk umum dinasihatkan bagi orang Kristen yang tertentu (dapat) mewajibkan. Jalan itu lazimnya disebut jalan nasihat Injil.
Aksi Panggilan Biarawati (15/5/2011) |
Setelah mendengar semua uraian itu, kisah yang diceritakan oleh Yohanes 10:1-10 pada hari ini menjadi menarik untuk direnungkan. Yesus diperkenalkan kepada kita sebagai gembala. Dan kita dinamakan sebagai kawanan-Nya. Yesus mengenal kita. Kita mengenal suara-Nya. Hubungan kita dengan Yesus begitu istimewa. Dia sebagai gembala melindungi kita dari ‘pencuri dan perampok’. Dia menghantar kita kepada kehidupan. Tak ada kata lain yang bisa kita ungkapkan dari apa yang Yesus perbuat bagi kita. Selain daripada kata-kata ini: Tak ada kejutan yang lebih mempesona daripada kejutan karena dicintai seperti sentuhan kehangatan pada pundak kita. Rahmat yang kita peroleh dari panggilan kita (umum atau khusus) adalah bahwa kita dikasihi oleh Yesus. Seseorang akan menjalani kehidupan yang baik apabila ia sadar akan rahmat ini. Ia sadar bahwa ia adalah seorang yang istimewa bagi Yesus. Ia sadar bahwa ia dikasihi Yesus. Tuhan memberkati. Foto oleh: Darius Atarega
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berbicara adalah hak asasi manusia dari setiap individu, tetapi gunakan hak itu sesuai dengan peraturan yang berlaku serta budaya lokal yang membangun. Salam kasih. Admin