Selasa, 26 April 2011

SIAPAKAH ITU PILATUS DAN HERODES?

Pilatus dan Herodes; orang yang sangat berkuasa.
Pilatus dan Herodes kita kenal sebagai dua orang pemimpin yang berkuasa pada zaman Yesus. Dalam kisah sengsara Tuhan kita Yesus Kristus, kedua pemimpin itulah yang berperan memberikan keputusan tentang penyaliban Yesus. Tetapi siapakan mereka itu dan mengapa mereka berperan demikian?

Pilatus dikenal sebagai Pontius Pilatus, seorang Romawi. Pada tahun 26 masehi ia diangkat oleh kaisar Tiberius untuk menjadi wali negri yang ke-lima atas wilayah negeri Yudea. Kedudukan kekuasaannya beraada di Kaisarea sebagai perpanjangan tangan dari pemerintahan Romawi. Sebagai wali negeri Pilatus menjadi penguasa wilayah Yudea sekaligus menjadi pimpinan tentara pendudukan. Salah satu datasemen ditempatkan di Yerusalem yang berkedudukan di benteng Antonia (Kis. 22:23-29)

Herodes adalah pimpinan Yahudi. Tetapi kita harus membedakannya dengan Herodes yang lain. Misalnya Herodes Agung (37-4 sM), Herodes Arkhelaus (4-6 sM, Herodes Agripa I (41-44 M). Yang dimaksud dengan Herodes disini adalah Herodes Antipas (4sM-39M. Ia adalah Herodes yang terkait dengan kisah yang diceritakan oleh keempat Injil. Dia yang membunuh Yohanes Pembaptis (Mat. 14:1-12). Herodes Antipas ini adalah raja atas wilayah Galilea. Dia pulalah yang mengirim kembali Yesus pada Pilatus untuk dihukum.

Ceritanya adalah bahwa setelah Yesus ditangkap dan dihadapkan pada Hanas dan Kayafas, kemudian Yesus dikirim ke Pilatus. Tetapi Pilatus tidak mendapatkan kesalahan apapun pada Yesus. Jadi Pilatus mencari jalan supaya ia tidak terlibat akan hal ini. Mengetahui bahwa Yesus berasal dari Galilea, maka Pilatus mengirim Yesus kepada Herodes Antipas, raja Galilea yang kebetulan pada waktu itu ada di Yerusalem. Tetapi ini siasat Pilatus untuk mengambil hati Herodes, karena keduanya bermusuhan, dimana Pilatus telah membunuh beberapa rakyat Herodes dan pelbagai kesalahan besar lainnya. Perstiwa ini membuat Pilatus dan Herodes bersahabat! (Luk. 23:12)

Herodes pun tidak menemukan kesalahan pada Yesus. Maka ia mengirim kembali kepada Pilatus. Dan ia tidak menemukan kesalahan apapun. Pilatus mencari jalan lain lagi. Ia hendak membebaskan Barabas asalkan Yesus tidak dihukum. Tentu ini sebuah niat baik Pilatus. Tetapi hal ini tidak digubris. Khalayak ramai mendesak Pilatus (Yoh.19:12). Akhirnya Pilatus menyerahkan Yesus untuk disalibkan. (DAR/PH)

8 komentar:

  1. Tindakan Pilatus menyerahkan Yesus untuk disalib sudah menjadi kisah masa lalu. Namun tindakannya itu membawa dampak luas yaitu menimbulkan ajaran yang menjadi pondasi suatu agama ( Kristen ) yang kemudian diyakini oleh ribuan juta orang. Karena dengan Yesus disalib sampai mati dipercaya menyelamatkan manusia dari dosa.
    Bagaimana manusia yang hidup masa kini dan yang mendatang seharusnya bersikap atas tindakan Pilatus dan para pelaku penyaliban Yesus, apakah menyebut mereka sebagai yang berjasa karena telah diselamatkan dari dosa atau menyebut mereka pengkhianat karena membunuh dengan keji atas orang yang tidak bersalah (Yesus Kristus)?

    BalasHapus
  2. dua org tersangka di depan pilatus :
    1.yesus barabas
    2.yesus kristus

    nama yesus sangat banyak di yahudi sebanyak nama asep di sunda, yesus bukan nama spesial.
    Bodohnya pilatus kok bisa di dikte sm yahudi untuk membebaskan yesus barabas dan menyalib yesus kristus, padahal menurut keadaan di masa justru yg berbahaya adalah yesus barabas.
    Sungguh history yg konyol dijadikan dasar iman suatu umat.
    Wkwkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. anda seperti katak dlm tempurung,andalah yg konyol

      Hapus
    2. urus lah saja agamamu sendiri.Patuhi apa yang IA kehendaki

      Hapus
  3. Apa bedanya hukum jahudi dah hukum roma

    BalasHapus
  4. Apa bedanya hukum jahudi dah hukum roma

    BalasHapus

Berbicara adalah hak asasi manusia dari setiap individu, tetapi gunakan hak itu sesuai dengan peraturan yang berlaku serta budaya lokal yang membangun. Salam kasih. Admin