
✍️ Oleh: Darius Leka, S.H., M.H., Advokat & Aktivis Kerasulan Awam Gereja Katolik
Dengan populasi yang mencakup lebih dari 60% umat Katolik
Indonesia, OMK bukan sekadar kelompok usia. Mereka adalah wajah masa depan
Gereja dan bangsa. Dalam terang dokumen Gaudium et Spes dan Injil Matius 25:40,
OMK dipanggil untuk hadir dalam suka dan duka masyarakat, terutama bagi mereka
yang miskin, tersingkir, dan difabel.
Namun, panggilan itu tidak datang begitu saja. Ia membutuhkan
pendampingan, katekese yang kontekstual, dan ruang untuk bertumbuh. Gereja
menyadari bahwa Injil harus disampaikan dalam bahasa yang dimengerti OMK—bahasa
yang menyentuh hati, menggugah pikiran, dan membangkitkan semangat.
Dalam Sidang KWI Oktober 2010, para Uskup Indonesia sepakat
untuk menyelenggarakan IYD 2012 di Keuskupan Sanggau, Kalimantan Barat. Namun,
karena keterbatasan kapasitas, tidak semua OMK bisa hadir secara fisik. Maka,
panitia membuka ruang partisipasi kreatif melalui rangkaian lomba: desain logo,
cipta lagu tema, jingle, menulis, fotografi, film pendek, hingga pemilihan
Catholic Young Leaders.
Tujuannya jelas: menjadikan IYD sebagai milik bersama.
Sebuah gerakan yang tidak hanya mengandalkan kehadiran fisik, tetapi juga
keterlibatan batin dan kreativitas.
Soft launching IYD 2012 dimulai pada 21 Agustus 2011 di Gedung
KWI, Cikini, dengan Lomba Desain Logo. Dari 60 karya yang masuk, panitia dan
juri—Surianto Rustan, Ratna Yunita, dan Julius Bernhard Schluter—melakukan
penilaian ketat berdasarkan orisinalitas, relevansi, estetika, dan kekhasan
Sanggau.
Pada 23 Oktober 2011, diumumkanlah para pemenang:
- Juara
1: Amy Yulia Gultom
- Juara
2: Sheila Widyaningsih
- Juara
Favorit: Audric Gani
Tidak ada juara ketiga, karena juri menilai belum ada karya
yang memenuhi kriteria secara menyeluruh. Namun, semua peserta diapresiasi atas
semangat dan kualitas karya mereka. Logo pemenang akan menjadi wajah resmi IYD
2012, hadir di setiap publikasi dan dokumentasi.
Sebagai aktivis kerasulan awam, saya melihat bahwa IYD bukan
sekadar event. Ia adalah laboratorium iman. Di sinilah OMK belajar menjadi
murid Kristus yang kreatif, solider, dan berakar dalam budaya. Di sinilah
mereka belajar bahwa menjadi Katolik bukan berarti meninggalkan keindonesiaan,
tetapi justru merayakannya dalam terang Injil.
IYD adalah panggung bagi OMK untuk bersuara, berkarya, dan
berjejaring. Ia adalah ruang di mana iman bertemu dengan seni, budaya, dan
teknologi. Ia adalah bukti bahwa Gereja tidak pernah lelah mempercayai generasi
muda.
IYD 2012 adalah milik kita semua. Mari kita rayakan dengan
semangat yang sama: semangat untuk menjadi terang dan garam dunia, semangat
untuk menjadi 100% Katolik dan 100% Indonesia. Mari kita kibarkan semangat kaum
muda—dengan karya, doa, dan aksi nyata.
#iyd2012 #omkberkarya #100persenkatolik100persenindonesia #kreatifdalamiman #gerejahadiruntukdunia #rasulawamberkarya #omkindonesia #imanyangmenginspirasi #katekesekreatif #kibarkansemangatkaummuda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berbicara adalah hak asasi manusia dari setiap individu, tetapi gunakan hak itu sesuai dengan peraturan yang berlaku serta budaya lokal yang membangun. Salam kasih. Admin