Selasa, 03 Januari 2012

Natal 2011 Berlangsung Meriah!

Misa malam Natal 2011, pukul 21.30 WIB
Sejak pukul 16.00 WIB umat sudah berdatangan dan memenuhi ruang utama Gereja Katolik St. Paulus – Depok. Itulah suasana misa malam natal 2011. Dari pantauan tim Komsos, Sabtu, (24/12) hingga berlangsungnya misa yang dipimpin secara konselebran oleh Pastor Stanislaus Agus Haryanto, OFM dan Pastor Alex Lanur, OFM pada pukul 17.30 WIB, upacara tidak mengalami hambatan dan cuaca alam sangat bersahabat.

Bapak Andreas Sugeng Mulyono dari Ketua Panitian Natal 2011 kepada Komsos mengatakan “umat mengikuti dengan hikmad hingga memenuhi seluruh areal hingga belakang gereja bahkan ada umat terpaksa harus mengikuti misa dengan berdiri disekitar taman-taman yang ada”.

Hal yang sama diungkapkan Yohana Ruslan, salah seorang OMK dari Paroki St. Perawan Maria Ratu, Blok Q Jakarta Selatan. Menurutnya “walau harus berdiri hingga usainya misa, saya tidak merasa capai atau lelah. Pada hal saya sering pingsan jika kelamaan berdiri”. Berbeda dengan Ibu Theresia umat paroki setempat yang harus mengikuti misa malam natal pada pukul 21.30 WIB alasannya karena “saya yakin gereja akan penuh, biasanya gereja kita kebanyakan datang umat –umat dari paroki lain. Repot kalau mengikuti misa harus berdiri. Tahu sendiri kita harus bawa anak-anak yang masih kecil” katanya.

Susana kemeriahan yang sama juga terlihat pada misa malam natal pukul 21.30 WIB. Misa yang dipimpin oleh Pastor Tauchen Hotlan Girsang, OFM didampingi Pastor Bonefasius Budiman, OFM. Misa yang dijaga ketat oleh pihak keamanan baik dari Kepolisian, TNI dan Ormas membuat perayaan Natal 2011 berlangsung meriah. Umat tidak dirisaukan oleh isu-isu yang mencemaskan.

Tatib dari Lingk. St. Laurensius
Dalam kotbah malam natal yang disampaikan oleh Pastor Bonefasius Budiman, OFM misalnya, beliau menuturkan “Situasi yang terjadi sekarang ini seperti yang diberitakan dimedia massa baik media cetak, elektronik maupun online, dengan berita-berita itu banyak membuat orang termasuk kita menjadi takut/ cemas. Namun diantara kecemasan itu, ada warta/ khabar sukacita yang memberikan keberanian kepada kita yaitu sukacita natal”.

Pastor Bone, juga mengatakan dipenghujung tahun 2011 dan memasuki tahun baru 2012 ada terang yang memberikan penerangan bagi kita terutama bagi mereka yang kini berada dalam kekelaman. Terbitnya terang itu adalah rahmat bagi kita. Jika Allah mau memilih dan tinggal dalam hati kita, itu adalah misteri kasih Allah. Sebagai manusia yang memiliki keterbatasan terkadang mengalami hambatan dalam menemukan makna kasih Allah yang sesungguhnya. Kelahiran Kristus diakhir tahun ini adalah rahmat tetapi kita diberikan tanggungjawab untuk menyampaikan kepada dunia dan masyarakat bahwa hari ini telah lahir Tuhan Juru Selamat dunia. Dan karya keselamatan itu harus terus berlangsung dan itu merupakan tanggungjawab kita bersama” tegasnya.

Umat memadati ruang utama gereja
Lebih lanjut katanya “Sesuatu yang sungguh kontras dengan kemeriahan natal tahun 2011 ini terjadi dengan apa yang dialami Maria dan Yoseph. Maria tidak mampu mencerna makna dari semua kejadian itu. Ia hanya bisa menyimpannya dalam hati, lalu merenungkannya seperti khabar yang disampaikan malaikat. Untuk itu dengan kemeriahan natal jangan sampai kita lupa akan tanggungjawab kita”.

Pastor Bone, di akhir kotbahnya ada 4 hal beliau mengajak kita semua untuk 1). Meninggalkan kefasikan manusia. 2). Bersikap bijaksana. 3). Bersikap adil sebagai manusia. 4). Tetap tinggal dalam harapan. (Foto dan artikel: Darius AR)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berbicara adalah hak asasi manusia dari setiap individu, tetapi gunakan hak itu sesuai dengan peraturan yang berlaku serta budaya lokal yang membangun. Salam kasih. Admin