Jumat, 19 Juli 2013

Kemitraan Gereja dan Orangtua

Salah satu kegiatan BIA/ BIR Paroki St. Paulus-Depok
Pembinaan iman anak dan remaja, sangat penting untuk diupayakan oleh Gereja. Dalam hal ini, Gereja melengkapi dan turut ambil bagian dalam tugas orangtua mendidik anak-anaknya secara Katolik. Tanggung jawab pertama dan terutama, tetap ada pada orangtua. Sehingga peran orangtua dan Gereja dalam memupuk perkembangan iman anak harus seiring dan saling mendukung.

Buat Apa Sih  BIA/ BIR ?
Sebagai Gereja, Paroki St. Paulus-Depok pun turut mendukung atas tugas atau kegiatan yang ada. Sebut saja, di seputar gereja ada beberapa kegiatan kerohanian yang berorientasi pada pembinaan iman kaum muda. Misalnya, Bina Iman Anak, Bina Iman Remaja, Orang Muda Katolik, Legio Maria Yunior dll. Komunitas ini hidup dan berkembang karena kehadiran dan keterlibatan kaum muda didalamnya. Pembinaan iman melalui berbagai komunitas ini, menjadi penting karena Bina Iman adalah suatu proses yang berlangsung sepanjang hidup manusia dalam hubungannya dengan Tuhan. Sehingga di usia dini (muda) pembinaan iman sejatinya menjadi perhatian utama orangtua dan Gereja.

Dukungan dari keluarga sangatlah menentukan minat dan kegairahan seorang anak untuk terlibat dalam berbagai komunitas rohani yang ada. Bila sedari dini, anak-anak dibiasakan untuk terlibat secara aktif dalam berbagai kelompok pembinaan iman, niscaya ia memahami pentingnya berkumpul atau menyatu dengan rekan-rekannya seiman, dalam berbagai kegiatan yang khas anak muda Katolik. Sebaliknya, bila keluarga dalam hal ini, orangtua bersikap acuh tak acuh bahkan apatis terhadap kelompok binaan yang diadakan Gereja, maka komunitas bina iman ini, tidaklah menjadi penting bagi seorang anak. Padahal kemitraan antara keluarga dan Gereja dalam upaya memupuk minat dan keterlibatan anak dalam kegiatan-kegiatan rohani di seputar gereja sangat penting dan harus diupayakan sedemikian rupa.

Dalam Arah Dasar Pembinaan Iman Anak Gereja Katolik Indonesia 2006-2016 salah satunya disebutkan bahwa keluarga adalah Gereja Rumah Tangga (Ecclesia Domestica), tempat penyemaian dan pengembangan iman anak untuk menjadi manusia seutuhnya. Anak harus dihantar dan di bimbing ke arah iman dewasa sehingga ada keseimbangan antara pengetahuan dan penghayatan imannya. Dan Gereja (hirarki) pasti dengan suka hati berkenan turut ambil bagian dalam tugas tersebut. Semoga Tuhan senantiasa menyertai usaha dan tanggungjawab mulia ini. (Merry M. Martens)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berbicara adalah hak asasi manusia dari setiap individu, tetapi gunakan hak itu sesuai dengan peraturan yang berlaku serta budaya lokal yang membangun. Salam kasih. Admin