BAGIAN IV: PENTAS SENI, MAKAN SIANG, DOOR PRICE DAN PENUTUP
Kelompok Simeon Hana di setiap paroki juga mempersiapkan diri untuk
pentas seni. Setiap kelompok menampilkan apa yang sudah dipersiapkan
berminggu-minggu. Acara ini diselingi dengan penarikan door price, makan
siang.
Para eyang kakung dan eyang putri ini kalau sedang tampil
dalam kelompok, memang bisa total juga. Malah ada suara dari eyang uti
yang duduk di belakang saya “kalau begini nih sudah pada lupa umur”.
Memang, umur tidak usah diingat-ingat, kan gak kan lari juga...
Acara Penutup diisi dengan sambutan-sambutan singkat, penuntasan door
price dan tak lupa Romo-romo pada kebagian hadiah juga. Saya juga dapat
hadiah karena prestasi saya: paling tua di antara semua romo dan Uskup
yang hadir. Ada Romo yang imamatnya sudah berumur 8 bulan, ada pula yang
sudah 49 tahun. Tahun depan sudah pesta emas. Puji dan syukur pada
Tuhan.
Seluruh acara ditutup dengan berkat dari Bapa Uskup terkasih:
Mgr. Paskalis Bruno Syukur. Sewaktu rombongan para Romo mengundurkan
diri, Bapa Uskup masih dikerumuni para lansia yang masih ingin berfoto
bersama. Gak bosen-bosennya pada mau foto bersama Uskup. Padahal Bp.
Uskup sudah nampak capek juga...
Berikut ini laporan foto-fotonya.
Untuk Simeon Hana St. Paulus, saya mohon maaf, karena video yang
kurekam, ternyata terhapus. Mau apa lagi...?
Selamat menikmati.
____________
Alfons S. Suhardi, OFM































Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berbicara adalah hak asasi manusia dari setiap individu, tetapi gunakan hak itu sesuai dengan peraturan yang berlaku serta budaya lokal yang membangun. Salam kasih. Admin