Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud atau yang sering
disebut Raja Salman menghargai bagaimana Bangsa Indonesia mengelola
keragaman dan mengajak kerjasama serta dialog antar umat beragama demi
mencapai toleransi.
“Semua agama harus dapat menjamin hak-hak asasi manusia,”ujar
Pemimpin Arab Saudi ini saat menerima 28 tokoh lintas agama di Lantai 11
Hotel Raffles, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (3/3/2017).
Raja mengajak semua umat untuk bersama-sama memerangi radikalisme,
kekerasan dan ekstremisme. Dan sebaliknya aktif berdialog antar umat
beragama. Pria 81 tahun ini berharap agar semua pimpinan agama yang
hadir mendapat petunjuk Ilahi.
Presiden Joko Widodo yang menjadi moderator dalam perbincangan itu
menyampaikan bahwa yang hadir dalam silaturahim ini adalah wakil-wakil
dari Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Buddha dan Khonghucu.
Kehadiran para pimpinan agama ini, menurut Presiden merupakan
representasi kemajemukan Indonesia. Harmoni menjadi acuan bagi
masyarakat Indonesia di tengah keragaman dan para pemimpin agama
merupakan teladan dari toleransi dan saling menghargai satu sama lain.
“Kerukunan dan saling menghargai ini merupakan aset Indonesia dan
menjadi sumbangan bagi perdamaian dunia,”tegas Jokowi.
Tak Hanya Bermakna bagi Arab Saudi
Cendekiawan Muslim Azyumardy Azra mengungkapkan rasa syukur dan
berterima kasih atas kunjungan Raja Salman ke Indonesia. Ia juga
menyampaikan penghargaan atas pertemuan ini. Pertemuan ini menurutnya
bukan hanya bermakna bagi RI dan Arab Saudi, tetapi juga bagi masyarakat
dunia.
Azyumardi menyambut imbauan Raja dalam menghadapi radikalisme dan
teror, seraya mengharapkan agar pusat dialog Arab Saudi yang ada di Wina
bisa bekerja bersama pusat-pusat dialog yang ada di Indonesia. “Hal ini
penting bagi moderasi Islam, sebagai sumbangan bagi peradaban dunia,
sehingga Islam sungguh-sungguh sebagai Rahmatan lil alamin,”ujar Guru
Besar dan mantan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah (1998-2006).
Sementara itu, Mgr I. Suharyo menyebutkan pertemuan ini sebagai sesuatu yang simbolik dan bisa menjadi tonggak sejarah.
Henriette Lebang (perwakilan Kristen) mengharapkan peran agama-agama
dapat membangun spiritualitas otentik yang menyegarkan dan menebar
keadilan dan perdamaian.
“Peran Raja Salman, bersama para pemimpin negara lainnya, penting
dalam rangka membangun peradaban dunia.,”ujar Henriette. Henriette juga
mengharapkan agar kerjasama RI dan Saudi Arabia meningkat dengan saling
menopang dalam memberi perlindungan bagi yang lemah, terutama para
pekerja lintas negara. Acara berlangsung 1 jam dan diakhiri dengan foto
bersama.
_____________________________
Darius Leka, SH/ Pdt Gomar Gultom, MTh (Sekum.PGI)/ Foto: Detik.com/ Beberapa tokoh yang bertemu Raja Salman/ Sumber: www.mirifica.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berbicara adalah hak asasi manusia dari setiap individu, tetapi gunakan hak itu sesuai dengan peraturan yang berlaku serta budaya lokal yang membangun. Salam kasih. Admin