Konferensi Pers untuk Asian Youth Day (AYD) 2017 digelar
siang ini (8/3) di Kantor Konferensi Waligereja Indonesia, Menteng,
Jakarta. Acara ini menghadirkan narasumber Mgr. Ignatius Suharyo, Ketua
KWI dan uskup Keuskupan Agung Jakarta, Mgr. Pius Riana Prapdi, Ketua
Komisi Kepemudaan KWI dan uskup Keuskupan Ketapang, RD Antonius
Harianto, Sekretaris Eksekutif Komisi Kepemudaan KWI, dan RD Budi
Purwantoro, Ketua Pelaksana AYD di Yogyakarta.
Sebagai AYD ke-tujuh sejak tahun 1999, ajang temu raya OMK se-Asia
ini menghadirkan delegasi muda dari 26 negara benua ini, serta utusan 37
Keuskupan se-tanah air. “Dari 26, 20 negara sudah konfirmasi akan
mengirim utusan,” kata RD Harianto.
Acara yang berjudul “Youth Day” ini berasal dari World Youth Day
yang dipelopori St. Yohanes Paulus II pada 1984. Dari seantero dunia,
temu raya OMK dipersempit ke skala Asia. “AYD pertama diadakan 1999 di
Thailand. Butuh delapan tahun sejak 1991 untuk mempersiapkan semua hal,
seperti kepanitiaan,” ujar Mgr. Ignatius.
Semangat ini juga menular ke tanah air sehingga dibentuklah Indonesian Youth Day.
“Tahun lalu diadakan di Manado, begitu banyak cerita pengalaman unik
dan luar biasa,” tukas RD Harianto. “Kalau memang IYD dengan keberagaman
budaya Indonesia kemarin membuahkan hal positif, apalagi kalau
se-Asia?” RD Harianto melanjutkan.
Keberagaman budaya Asia itu akan dikolaborasikan dengan kebhinekaan
di Indonesia, baik dalam hal budaya ataupun agama. Untuk segmen acara di
Yogyakarta, RD Harianto menyampaikan bahwa akan banyak kaum lintas
agama yang dilibatkan. “Mereka akan diminta untuk menceritakan agama
mereka masing-masing dalam rangka membangun kebersamaan,” katanya. Dalam
rencana, ada 25 titik eksposur (tempat diskusi) di Yogyakarta dan
disitu juga akan diadakan workshop mengenai tantangan orang muda saat ini: perdagangan manusia, narkoba, korupsi, dll.
_____________
Sumber: www.mirifica.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berbicara adalah hak asasi manusia dari setiap individu, tetapi gunakan hak itu sesuai dengan peraturan yang berlaku serta budaya lokal yang membangun. Salam kasih. Admin