Penugasan ini bukan sekadar administratif. Ia adalah penegasan bahwa Gereja
Katolik menaruh harapan besar pada Vox Point Indonesia sebagai wadah strategis
bagi para rasul awam yang terpanggil untuk berkarya di tengah masyarakat,
bangsa, dan negara.
Vox Point Indonesia lahir dari kerinduan untuk menghadirkan suara Katolik di
ruang publik. Di tengah tantangan zaman, para rasul awam tidak hanya dipanggil
untuk aktif dalam liturgi, tetapi juga untuk menjadi pelaku perubahan sosial,
ekonomi, hukum, dan politik yang berlandaskan nilai-nilai Injil.
Romo Ronny menegaskan bahwa kehadiran Pastor Moderator adalah bentuk
pendampingan spiritual dan moral yang menjembatani komunitas awam dengan
hirarki Gereja. “Tugas saya adalah menjadi penerus suara para Uskup dalam
pendampingan yang lebih intens terhadap komunitas ini, terutama menyangkut
iman, moral, dan susila,” ujarnya.
Dalam ajaran Konsili Vatikan II, khususnya dalam dokumen Apostolicam
Actuositatem, kerasulan awam adalah partisipasi aktif umat dalam misi
Gereja di dunia. Vox Point Indonesia menjadi manifestasi konkret dari ajaran
ini, di mana umat awam tidak hanya menjadi penerima sakramen, tetapi juga
pelaku transformasi sosial.
Romo Ronny, yang juga merupakan dosen di Universitas Pertahanan Indonesia
(UNHAN), membawa perspektif strategis dalam mendampingi komunitas Vox. Ia
memahami bahwa dalam dunia yang semakin terpolarisasi, suara Gereja harus hadir
dengan bijak, tegas, dan penuh kasih.
Penugasan Romo Ronny sebagai Pastor Moderator tidak datang begitu saja. Ia
melalui proses MOU pastoral antara Keuskupan Agung Ende dan Keuskupan Militer Indonesia.
Mgr. Vincentius Sensi Potokota, Uskup Agung Ende, menyatakan bahwa Vox Point
Indonesia telah memperoleh pengakuan dan kepercayaan dari para Uskup.
“Tidak semua organisasi Katolik langsung diakui,” tegas Romo Ronny. Maka,
kepercayaan ini harus dijaga dengan integritas, dedikasi, dan pelayanan yang
tulus.
Sebagai Pastor Moderator, Romo Ronny berharap agar Vox Point Indonesia
menjadi lembaga yang benar-benar bermanfaat bagi masyarakat, Gereja, dan
bangsa. Ia mengajak seluruh pengurus dan anggota untuk membangun komunitas yang
berakar pada iman dan berbuah dalam karya nyata.
“Kita merawat dan menjaga kepercayaan citra Gereja Katolik Indonesia dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,” pungkasnya.
Penugasan ini adalah panggilan. Vox Point Indonesia bukan sekadar
organisasi, tetapi medan kerasulan. Di sana, para awam Katolik dipanggil untuk
mewartakan kasih dan cinta Allah kepada dunia—melalui kebijakan publik, advokasi
sosial, pendidikan, dan pelayanan hukum.
Gereja Katolik Indonesia, melalui figur seperti Romo Ronny dan komunitas
Vox, sedang membuktikan bahwa iman tidak hanya hidup di altar, tetapi juga di
ruang sidang, di parlemen, di kampus, dan di jalanan. Inilah wajah kerasulan
awam yang sejati.
Oleh: Darius Leka, S.H., M.H., Advokat dan Aktivis Kerasulan Awam Gereja Katolik
#kerasulanawam
#voxpointindonesia #gerejakatolikindonesia #pastormoderator #imandanbangsa
#gerejabergerak #cintaallahuntukdunia #jpic #gerejauntukmasyarakat
#katolikaktif

Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berbicara adalah hak asasi manusia dari setiap individu, tetapi gunakan hak itu sesuai dengan peraturan yang berlaku serta budaya lokal yang membangun. Salam kasih. Admin