Jumat, 19 Desember 2025

Kemenag dan UNPAR Bersinergi; Menjawab Krisis Guru Agama Katolik Melalui Prodi Baru di Bandung

BANDUNG - Pembukaan Program Studi Pendidikan Keagamaan Katolik (PKK) di Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR), Bandung, menjadi langkah strategis dan profetik dalam menjawab kebutuhan mendesak akan guru agama dan katekis Katolik di Indonesia. Didukung penuh oleh Ditjen Bimas Katolik Kementerian Agama RI, inisiatif ini menandai babak baru dalam penguatan kerasulan awam di bidang pendidikan.

Sebagai seorang advokat yang aktif dalam pelayanan pastoral dan pendidikan iman, saya menyaksikan langsung betapa langkanya guru agama Katolik yang terlatih dan katekis profesional di berbagai daerah, terutama di luar Jawa. Banyak sekolah Katolik—bahkan negeri—yang kesulitan mencari tenaga pengajar agama Katolik yang memenuhi syarat akademik dan spiritual.

Krisis ini bukan hanya soal jumlah, tetapi juga kualitas. Tanpa formasi yang memadai, pewartaan iman menjadi dangkal, dan generasi muda kehilangan akar spiritualnya.

Pada 18 Desember 2025, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik (Bimas Katolik) Kemenag RI menyatakan dukungan resminya terhadap rencana pembukaan Prodi Pendidikan Keagamaan Katolik di Fakultas Filsafat UNPAR. Audiensi ini menjadi titik terang bagi upaya sistemik membentuk tenaga pendidik yang tidak hanya cakap secara akademik, tetapi juga berakar dalam spiritualitas Katolik.

Program ini dirancang untuk menjawab kebutuhan guru agama di sekolah-sekolah Katolik dan negeri, serta katekis di paroki dan stasi, khususnya di wilayah Jawa Barat yang mengalami kekosongan signifikan.

Gereja Katolik selalu menempatkan pendidikan sebagai bagian integral dari misinya. Dalam Gravissimum Educationis, Konsili Vatikan II menegaskan bahwa pendidikan iman adalah hak dan tanggung jawab Gereja. Maka, pembukaan Prodi PKK bukan hanya proyek akademik, tetapi bentuk nyata kerasulan awam dalam bidang pendidikan.

Sebagai aktivis kerasulan awam, saya melihat ini sebagai peluang emas untuk membentuk generasi pewarta yang tangguh, berintegritas, dan siap melayani di tengah tantangan zaman.

Pendidikan keagamaan Katolik bukan sekadar transfer pengetahuan, tetapi formasi hati. Seorang guru agama atau katekis adalah saksi iman yang hidup. Maka, Prodi PKK harus menjadi ruang formasi yang menyatukan intelektualitas, spiritualitas, dan semangat pelayanan.

Langkah UNPAR dan Kemenag ini adalah contoh sinergi antara negara dan Gereja dalam membangun peradaban kasih. Mari kita dukung bersama, agar semakin banyak anak muda Katolik terpanggil menjadi pendidik dan katekis yang membawa terang Kristus ke seluruh penjuru negeri.

 

Oleh: Darius Leka, S.H., M.H. – Advokat dan Aktivis Kerasulan Awam Gereja Katolik

#shdariusleka #reels #foryou #fyp #jangkauanluas @semuaorang #pendidikankeagamaankatolik #katekismasadepan #kerasulanawam #unparbandung #bimaskatolik #katolikuntukindonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berbicara adalah hak asasi manusia dari setiap individu, tetapi gunakan hak itu sesuai dengan peraturan yang berlaku serta budaya lokal yang membangun. Salam kasih. Admin