Jumat, 03 Juni 2011

IMAN SEBAGAI HARTA TERINDAH

Oleh: Rm. Tauchen Hotlan Girsang, OFM
Saudara sekalian yang terkasih di dalam Tuhan, yang disebut dengan iman adalah kepercayaan kepada Tuhan sebagai pusat kehidupan kita. Iman membuat orang berani menghadapi kesulitan dan tantangan. Iman membuat orang berani meninggalkan sanak keluarga dan famili. Iman membuat orang mau memperhatikan sesama. Iman membuat orang sanggup untuk hidup di dalam penderitaan dan kesahajaan. Iman membuat orang sanggup melakukan pengorbanan seperti yang diperbuat oleh Yesus. Itulah sebabnya Yesus berkata: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. (Yoh 14: 12).

Marilah saudara-saudari memperhatikan sejenak saudara-saudari kita yang masuk biara, yang menjadi suster dan pastor atau menjadi seminaris dan frater. Apa yang menjadi modal utama mereka untuk menjani hidup seperti itu kalau bukan iman? Mereka berani meninggalkan harta warisan, mereka berani meninggalkan sanak famili dan keluarga, mereka mau melayani sesama tanpa pamrih, mereka mau mengabdikan diri seumur hidup bagi pelayanan gereja dengan semangat pengorbanan. Mereka sanggup hidup untuk orang lain dan tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri. Dari kehidupan mereka tergambar bahwa iman adalah harta yang terindah dalam kehidupan ini. Iman membuat kita kuat dalam segala hal. Iman membuat kita berani menghadapi kenyataan hidup dengan mempercayakan diri dan keselamatan kita kepada Yesus. Sebab, Yesus memberi jaminan: Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.(Yoh 14:1-2).

Kalau saudara sekalian mau merenungkan sedikit tentang hidup ini, maka salah satunya hal yang sangat dicita-citakan oleh kebanyakan orang adalah SEHAT. Jarang saya mendengar atau jelas-jelas melihat ada orang yang bercita-cita menjadi SAKIT. Orang mau memiliki badan yang sehat. Orang mau memiliki pikiran yang sehat. Orang mau memiliki hati yang sehat. Tetapi, tidak cukup kalau hanya secara fisik saja sehat. Jiwa dan iman pun perlu sehat. Kalau dari segi fisik orang mengalami gangguan, biasanya ia memeriksakan diri ke DOKTER. Jika bagian psikisnya yang sakit, ia memeriksakannya kepada PHSIKIATER. Bagaimana kalau iman yang sakit? Orang mestinya memeriksakannya kepada TUHAN YESUS. Sebab Tuhan YESUS adalah jalan, kebenaran dan hidup. Di bidang ini orang kerap lupa dan abai. Manusia lebih suka memeriksakan kesehatan fisiknya daripada imannya. Padahal fisik itu fana dan sementara, sedangkan iman itu abadi dan kekal. Bisa saja harta benda dan kesehatan fisik menghiasi hidup kita. Tetapi, akan lebih mantap apabila iman yang menjiwai kehidupan kita juga sehat. Iman yang sehat adalah harta terindah dalam hidup kita.
Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berbicara adalah hak asasi manusia dari setiap individu, tetapi gunakan hak itu sesuai dengan peraturan yang berlaku serta budaya lokal yang membangun. Salam kasih. Admin