Jumat, 01 Juli 2011

92 Anak Paroki St. Paulus Depok; Menerima Komuni Pertama

Semoga lebih memaknai makna Ekaristi
Beretepatan dengan Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus, Minggu (26/6/2011) 92 anak Paroki St. Paulus Depok untuk pertama kalinya mereka menyambut Tubuh dan Darah Kristus. Perayaan Ekaristi yang dilaksanakan pada misa pukul 08.00 WIB dipimpin secara konselebrasi, dengan selebran utama: Pastor Tauchen Hotlan Girsang, OFM didampingi Pastor Stanilaus Agus Haryanto, OFM dan Diakon Agustinus Anton Widarto, OFM.

Dalam homilinya Pastor Tauchen bertanya kepada calon Komuni Pertama, Roti dan Anggur setelah konsekrasi berubah menjadi Tubuh dan Darah Kristus, apakah anda percaya? “Ketika roti dan anggur itu kita memandangnya dengan alam pikiran manusia, akan tetap menjadi roti dan anggur yang tidak bermakna apa-apa. Oleh sebab itu marilah kita melihatnya dengan iman” ungkapanya.

Yesus adalah Santapan Jiwa
Terakhir dari homilinya beliau berpesan dalam beberapa pertanyaan “Yesus adalah santapan jiwa. Hari ini anda akan menerima Komuni Pertama, artinya status anda akan berubah karena sama dengan umat-umat lainnya. Pertanyaannya siapakan yang layak untuk menerima Tubuh dan Darah Kristus? Siapakah yang boleh bertemu Yesus?. Karena kita yakin bahwa Yesus hadir dalam Ekaristi, walaupun pastor yang memimpin misa tidak sesuci yang hadir disana maka pesan saya “kita harus berpakian yang layak dan pantas. Orangtua diharapkan harus menjadi contoh dan teladan agar mereka tetap mendapatkan pembinaan-pembinaan selanjutnya”.

Misa yang disemarakkan oleh koor dari Saint Paul Choir Children (SPCC) itu para calon penerima Komuni Pertama sebelumnya sudah di bimbing selama satu tahun. Ibu Maria Melania Kusmawati, Koordinator Bina Iman Anak mengatakan “dari semua anak-anak yang dibimbing semuanya siap untuk ikut Komuni Pertama, hanya satu peserta karena harus pindah ke Solo”. Disinggung soal kendala/ hamabatan dalam menangani pembinaan anak calon Komuni Pertama, Ibu dari lingkungan St. Agustinus ini menambahkan berbicara soal kendala tentunya ada, namun yang selama ini terjadi hanya seputar pengumpulan formulir dan kelengkapan administrasi yang selalu terlambat dari jadwal yang ditentukan.

Anak Harapan Gereja
Bapak Frans Datang, salah satu orangtua dari 92 anak penerima Komuni Pertama berharap “semoga putranya menjadi anak yang baik, harapan masa depan gereja. Lebih dari itu mudah-mudahan dia dapat berpartisipasi dalam setiap kegiatan gereja, misalnya bergabung dalam kelompok koor seperti SPCC yang bertugas hari ini. Pokoknya menjadi anak yang baiklah” harapnya.

Peserta Komuni Pertama tahun 2011
Dari harapan yang sama Rosi peserta Komuni Pertama dari lingkungan Santa Elisabeth, mengaku “sangat senang bisa menerima Komuni Pertama hari ini. Dengan pembinaan serta bimbingan yang dilakukan selama setahun semoga saya lebih memahami makna Ekaristi. Rencananya saya ingin bergabung menjadi anggota Misdinar” ungkapnya siswa kelas IV SD 06 Depok ini, ketika ditanya tim Komsos. (Darius-Komsos)
(Perhatian: Foto atau tulisan ini, dilindungi oleh undang-undang)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berbicara adalah hak asasi manusia dari setiap individu, tetapi gunakan hak itu sesuai dengan peraturan yang berlaku serta budaya lokal yang membangun. Salam kasih. Admin