Para Suster dari kongregasi Puteri Renha Rosari (PRR) |
Aku berkata kepadamu: “Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudaraKu yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk AKU” (Matius. 25:40). Dari semangat ini Sr. Maria Gabriella, PRR selaku penasihat dari kongregasi Puteri Renha Rosari (PRR) mengatakan “Agar bisa mencintai Tuhan dengan sepenuh hati, seorang harus terlebih dulu mencintai sesama manusia”.
Jiwaku Memuliakan Tuhan
Susteran dari konggregasi yang didirikan pada 15 Agustus 1958 di Lebao – Larantuka, Flores Timur, oleh Almarhum Mgr. Gabriel J.W. Manek, SVD, selalu berpegang teguh pada moto pendek: “Jiwaku Memuliakan Tuhan”. Berdirinya kongregasi PRR adalah untuk menjawab kebutuhan gereja lokal ketika itu, yang memang, sangat kekurangan gembala untuk pendampingan dan pembinaan iman umat, terlebih bagi kaum miskin dan papah sebagai wujud karya pelayanan ditanah misi di seluruh dunia. Inilah andil besar Mgr. Gabriel Manek, SVD yang tercatat sebagai orang Timor pertama yang menjadi uskup sekaligus uskup pribumi pertama dikawasan Indonesia Timur dan uskup kedua di Indonesia.
Orientasi kepada yang miskin dan papah |
Tanpa Membeda-Bedakan
Menginjak setenga abad, perkembangan Konggergasi PRR yang berpusat di Lebao, Larantuka, Flores NTT hingga saat ini terbilang begitu pesat perkembangannya. Jumlah anggota berkaul kekal: 400 lebih dan tersebar di 3 benua 31 wilayah keuskupan yakni: Asia (Indonesia dan Timor Leste) , Benua Eropa (Italia Roma dan Belgia), Benua Afrika (Kenya di 4 Keuskupan).
Mengabdi dalam kasih bagi yang menderita dan terbuang |
Terima kasih Mgr. Gabriel Manek, SVD atas peninggalan jasa-jasamu....kami siap melanjutkan misimu...
BalasHapusSalam,
Yuliana Babo - Ibu rumahtangga