Selasa, 15 November 2011

Sr. Maria Gabriella, PRR: MELIHAT ALLAH, LEWAT SESAMA

Para Suster dari kongregasi Puteri Renha Rosari (PRR)
Berbicara soal menyerahkan diri atau mepersembahankan diri untuk menjadi biarawan/ ti pasti bukan soal besarnya jumlah, melainkan besarnya kasih yang memampukan kita untuk mau memberi sampai “merasa sakit”. Pemberian yang demikian sangat dihargai oleh Tuhan. Seperti Ibu Teresa pernah menulis: “Satu hal yang saya pinta dari Anda, jangan pernah takut untuk memberi. Namun, jangan memberi dari kelebihan Anda. Berikanlah saat hal itu sukar bagi Anda”.

Aku berkata kepadamu: “Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudaraKu yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk AKU” (Matius. 25:40). Dari semangat ini Sr. Maria Gabriella, PRR selaku penasihat dari kongregasi Puteri Renha Rosari (PRR) mengatakan “Agar bisa mencintai Tuhan dengan sepenuh hati, seorang harus terlebih dulu mencintai sesama manusia”.

Jiwaku Memuliakan Tuhan
Susteran dari konggregasi yang didirikan pada 15 Agustus 1958 di Lebao – Larantuka, Flores Timur, oleh Almarhum Mgr. Gabriel J.W. Manek, SVD, selalu berpegang teguh pada moto pendek: “Jiwaku Memuliakan Tuhan”. Berdirinya kongregasi PRR adalah untuk menjawab kebutuhan gereja lokal ketika itu, yang memang, sangat kekurangan gembala untuk pendampingan dan pembinaan iman umat, terlebih bagi kaum miskin dan papah sebagai wujud karya pelayanan ditanah misi di seluruh dunia. Inilah andil besar Mgr. Gabriel Manek, SVD yang tercatat sebagai orang Timor pertama yang menjadi uskup sekaligus uskup pribumi pertama dikawasan Indonesia Timur dan uskup kedua di Indonesia.

Orientasi kepada yang miskin dan papah
Saat diwawancarai Komsos, suster asal Lemabata ini menuturkan “kami berada di paroki St. Paulus Depok hari ini, Minggu (6/11) tidak dalam berkampanaye atau melakukan aksi panggilan namun kami menjual kalender tahun 2012, hasil design sendiri. Bertujuan untuk membantu pelayanan bagi para penderita kusta di Naub NTT dan pelaksanaan karya sosial untuk lintas agama, pastoral, kesehatan, pendidikan bagi semua orang, dengan orientasi kepada masyarakat miskin dan papah di pedalaman seperti di Balibo, Wasior-Papua, dll”.

Tanpa Membeda-Bedakan
Menginjak setenga abad, perkembangan Konggergasi PRR yang berpusat di Lebao, Larantuka, Flores NTT hingga saat ini terbilang begitu pesat perkembangannya. Jumlah anggota berkaul kekal: 400 lebih dan tersebar di 3 benua 31 wilayah keuskupan yakni: Asia (Indonesia dan Timor Leste) , Benua Eropa (Italia Roma dan Belgia), Benua Afrika (Kenya di 4 Keuskupan).

 Mengabdi dalam kasih bagi yang menderita dan terbuang
Misi pelayanan sosial kepada umat dengan semangat “Jiwaku Memuliakan Tuhan” tetap menyemangati mereka untuk melayani dan mengabdi dalam kasih untuk mereka yang menderita dan terbuang. Cintailah dan layanilah sesamamu tanpa membeda-bedakan suku, ras, agama, golongan, atau apa saja, karena kalau tidak, kamu tidak pernah akan melihat Allah, lanjut suster yang berdomisili di Biara PRR Cimangis Depok yang secara teritorial berada di wilayah paroki St. Thomas Kelapa Dua. Oleh: Darius AR

1 komentar:

  1. Terima kasih Mgr. Gabriel Manek, SVD atas peninggalan jasa-jasamu....kami siap melanjutkan misimu...


    Salam,
    Yuliana Babo - Ibu rumahtangga

    BalasHapus

Berbicara adalah hak asasi manusia dari setiap individu, tetapi gunakan hak itu sesuai dengan peraturan yang berlaku serta budaya lokal yang membangun. Salam kasih. Admin