Selasa, 29 Oktober 2013

SAAT PARA ROMO MEMBAWA GOLOK DAN CELURIT

Pada hari Selasa tanggal 15 Oktober yang lalu merupakan tanggal merah yang bertepatan dengan hari Raya Idul Adha. Dimana  tentunya bagi saudara-saudara kita yang muslim di hari raya tersebut mereka merayakannya dengan menyembeli hewan kurban  sebagai rasa syukur kepada Tuhan. Di waktu libur panjang tersebut tentunya bagi kita umat kristiani juga memanfaatkan waktu tersebut sebaik-baiknya bagi seluruh anggota keluarga kita masing-masing. 
Namun ada pemandangan yang berbeda di hari tersebut di lingkungan Gereja Paroki Santo Paulus Depok. Terlihat para romo paroki malah membawa peralatan tajam bukannya peralatan misa, (hahahaha.....), Rm Tauchen misalnya membawa golok, Rm Haryo membawa celurit, Rm Aven membawa gunting rumput. Lhoo ...  ternyata hari itu adalah hari kerja bakti umum di gereja seperti yang telah diumumkan pada minggu-minggu yang lalu. Sebagian warga dari masing-masing wilayah sudah datang terlebih dahulu dan membersihkan semua taman yang terletak di pinggir lapangan parkir, kemudian menyusul lagi berdatangan warga-warga dari wilayah lainnya. Kaum ibu dan para bapak bahu membahu. Tanpa dikomando mereka langsung mengambil perannya masing-masing di area yang akan dibersihkan.
Romo Tauchen bersama sebagian umat memimpin langsung untuk membersihkan area halaman depan gereja dan dalam gereja, Romo Haryo memimpin membersihkan area belakang pastoran dimana area ini rupanya jarang disentuh sehingga beberapa kantong plastik besar penuh dengan sampah yang dukumpulkan, mohon dijaga kebersihannya selanjutnya..(hehehehe). Di area taman depan patung bunda Maria dan di depan pastoran dipimpin Romo Aven terlihat gunting rumput dan mesin potong rumput bekerja dengan cekatan dari tangan terlatih sehingga sangat terlihat taman yg asri dan rapih.
Digunakan waktu untuk istirahat sejenak menikmati hidangan yang telah disediakan oleh kaum ibu wanita Katolik yaitu minuman teh hangat, minuman jahe serta kue-kue dan rebusan. Kemudian  kerja bakti dilanjutkan sampai pukul 12 siang diakhiri dengan santap siang bersama. “Menikmati suasana kebersamaan ini sangat jarang terjadi di gereja kita! bagaimana kalau kerja bakti ini kita adakan 2 atau 3 bulan sekali sehingga kita semua lebih akrab dan guyub lagi”..ungkap salah seorang bapak dari wilayah Bonaventura...kiranya di hari raya korban ini kita juga mau berkorban dengan meluangkan sedikit waktu untuk gereja kita dengan kerja bakti,ronda, dan hal lainnya..semoga..
 Tuhan memberkati...... 

By : PEDRO (Wil.Bonaventura)











Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berbicara adalah hak asasi manusia dari setiap individu, tetapi gunakan hak itu sesuai dengan peraturan yang berlaku serta budaya lokal yang membangun. Salam kasih. Admin