Menjelang Hari Kaum Muda Dunia (WYD, World Youth Day) yang akan
berlangsung pada 26-31 Juli 2016 di Krokaw, Polandia, sudah mulai terasa
suasa penyambutan hangat dari panitia setempat.
Suasana itu terlihat melalui berbagai baliho dan ucapan selamat
datang yang terpampang di jalan-jalan utama Kota Krokaw, khususnya di
sekitar kawasan Kapel St. Faustina, yang merupakan tempat ziarah utama
umat Katolik yang datang dari berbagai penjuru dunia.
Suasana hangat di Krokaw itu disampaikan oleh Ketua Forum Komunikasi
Alumni Perhimpuan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (FORKOMA PMKRI)
Hermawi Fransiskus Taslim dari Krokaw, Polandia melalui siaran persnya,
Jumat (6/11).
Dalam kunjungan di Krokaw pada Selasa, 3 November 2016, Taslim
mengaku sempat berdialog dengan salah seorang panitia lokal yang sangat
antusias mempersiapkan WYD yang akan dibuka oleh Paus Fransiskus itu.
“Kami siap menyambut para pemuda dari negara Anda,” ujar salah
seorang panitia dengan penuh persahabatan, seperti disampaikan Taslim.
Menurut Taslim, ia sengaja menyempatkan diri berkunjung ke Krokaw
untuk membicarakan rencana keberangkatan delegasi alumni muda PMKRI
dalam jumlah yang agak besar.
Delegasi itu, lanjut Taslim, juga akan diikuti perwakilan Kelompok
Cipayung (Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Gerakan Mahasiswa Nasional
Indonesia (GMNI), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), dan
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).
Delegasi itu akan dipimpin oleh Stefanus Asat Gusma, Ketua Bidang Pemuda dan Mahasiswa FORKOMA PMKRI.
Lebih lanjut, Taslim menjelaskan kehadiran alumni Kelompok Cipayung
di tengah-tengah perwakilan pemuda seluruh dunia penting sekali maknanya
untuk menunjukan bahwa pluralisme Indonesia sudah sampai pada tahap
implementasi.
“Kebersamaan kita sudah sampai pada level operasional bukan sekedar wacana,” tegas Taslim.
Pada bagian lain, Taslim juga menggarisbawahi rumusan akhir
Konperensi International 50 Tahun Ensiklik Nostra Aetate yang baru saja
ia ikuti di Universitas Gregoriana, Roma, Italia. Salah satunya
menekankan betapa pentingnya menjaga keharmonisan hidup antarumat
manusia di tengah-tengah keberagaman atau prluralisme. (jpnn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berbicara adalah hak asasi manusia dari setiap individu, tetapi gunakan hak itu sesuai dengan peraturan yang berlaku serta budaya lokal yang membangun. Salam kasih. Admin