“Sejak awal mula Allah telah menamkan benih kasih dalam diri kita, agar kita hidup oleh kasih dan bahagia oleh karena kasih”
Kita semua pernah mengalami pengalaman yang menyenangkan dan tidak menyenangkan. Dan jika kita disuruh memilih maka pasti banyak yang akan memilih untuk mengalami hal-hal yang menyenangkan daripada memilih hal yang tidak menyenangkan.
Dalam Alkitab (Luk. 9:22-25) Yesus mengungkapkan tentang indentitas diri-Nya yang sekaligus menjadi persyaratan bagi siapa saja yang ingin mengikuti-Nya. Yesus adalah Anak Manusia yang akan mengalami penderitaan, penolakan bahkan akan dibunuh, demi memperjuangkan keselamatan manusia. Demi keselamatan inilah Yesus rela untuk melewati sebuah penderitaan yang berjujung pada kematian-Nya. Jalan penderitaan yang dialami Yesus bukanlah tujuan, melainkan cara yang ditempuh menuju kepada keselamatan kekal. Penderitaan merupakan sebuah risiko dari pilihan untuk setia kepada Bapa dan upah dari kesetiaan adalah keselamatan kekal.
Bapak-ibu, Saudara-Saudari, Orang Muda Katolik, salib merupakan sebuah rahmat yang diperuntukkan bagi kita para pengikuti Kristus dan rahmat ini menjadi nyata melalui pengorbanan diri kita; pengorbanan dalam memperjuangkan kesetiaan kepada Tuhan. Misalnya setia dalam hidup doa, setia dalam hidup berkeluarga, rela mengampuni sesama kita, menolong sesam dan berbagai hal yang menuntut pemberian diri yang total dari kita. Inilah salib yang harus dipanggul oleh setiap pengikut Kristus. Mengikuti Kristus merupakan sebuah jalan salib karena di sana kita diajak untuk tidak terikat dengan segala kesenangan pribadi kita.
Oleh sebab itu, kita diajak Yesus untuk berani memikul salib. Walaupun terkadang tidak sesuai dengan kehendak kita, tetapi jangan takut untuk memikul salib. Dibalik salib ada rahmat besar yang akan diberikan Tuhan kepada kita. Marilah kita belajar dari Yesus yang tidak menghindari salib melainkan menghadapinya. Percayalah, Tuhan selalu menyertai perjalanan hidup kita.
______________________
Darius Leka, SH/ Percikan Hati, Vol. 8 No. 6 Februari 2010, halaman 33
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berbicara adalah hak asasi manusia dari setiap individu, tetapi gunakan hak itu sesuai dengan peraturan yang berlaku serta budaya lokal yang membangun. Salam kasih. Admin