Senin, 16 Januari 2012

Tahun Anak; Menyemai Iman, Menumbuhkan Harapan

Oleh: Darius Leka, S.H., M.H. – Advokat, Aktivis Rasul Awam Gereja Katolik sekaligus Koordinator KOMSOS Paroki Santo Paulus Depok periode 2010-2013

KOTA DEPOK
- Tahun 2012 menjadi penanda penting dalam perjalanan pastoral Keuskupan Bogor. Setelah dua tahun sebelumnya memusatkan perhatian pada pasangan suami istri dan kaum muda, kini Gereja Katolik—melalui visi Bapa Uskup Mgr. Michael Cosmas Angkur, OFM—mengalihkan fokusnya kepada anak-anak. Dalam semangat Tahun Keluarga yang telah dicanangkan sejak 2010, Gereja ingin menyapa dan membina generasi masa depan dengan lebih intensif dan terarah.

Momentum ini dimulai secara simbolis dan spiritual pada Hari Anak Misioner Sedunia ke-169, Minggu 8 Januari 2012, di Paroki St. Paulus Depok. Sebuah misa kudus yang penuh sukacita menjadi pembuka Tahun Anak, sekaligus menjadi panggung bagi anak-anak Bina Iman untuk menunjukkan bahwa mereka bukan sekadar penerima warisan iman, tetapi juga pewarta aktif dalam kehidupan Gereja.

Misa konselebran yang dipimpin oleh Pastor Tauchen Hotlan Girsang, OFM dan Pastor Yosafat Ivon Sinaga, OFM Cap menjadi ruang spiritual yang hidup. Anak-anak Bina Iman Anak (BIA) menari dengan penuh semangat, sementara Saint Paul Choir Children (SPCC) mengisi liturgi dengan nyanyian yang menyentuh hati.

Dalam homilinya, Pastor Yosafat membuka dengan kuis interaktif bertema “aksara bermakna”, mengajak anak-anak memahami simbol-simbol iman secara menyenangkan. Ia menegaskan, “Anak-anak adalah tulang punggung dan harapan Gereja. Dengan pekerjaan kecil yang dilakukan dengan cinta, mereka bisa menjadi bintang—saluran kasih bagi keluarga dan masyarakat.”

Pastor Tauchen, selaku pastor paroki, menjelaskan bahwa Tahun Anak bukan sekadar seremoni, melainkan komitmen nyata. “Kami ingin menggali potensi rohani anak-anak dan menyediakan ruang bina iman yang layak. Pembinaan sudah dimatangkan oleh para pendamping,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa kegiatan anak di Paroki St. Paulus disinergikan dengan program dekenat dan keuskupan. Ini menunjukkan bahwa pembinaan iman anak adalah bagian integral dari misi kerasulan awam yang berkelanjutan.

Tahun Anak adalah panggilan bagi para orang tua dan komunitas untuk menjadi teladan iman. Kerasulan awam dalam konteks ini berarti menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan iman anak—di rumah, sekolah, dan masyarakat. Gereja hadir bukan hanya sebagai tempat ibadah, tetapi sebagai rumah pembinaan karakter Kristiani.

Anak-anak bukan sekadar objek pembinaan, tetapi subjek aktif dalam pewartaan. Melalui tindakan sederhana—menolong teman, mendoakan keluarga, berbagi dengan sesama—mereka telah menjadi pewarta kasih Allah. Tahun Anak adalah panggilan untuk melihat mereka sebagai mitra dalam misi Gereja.

 

#tahunanak #kerasulanawam #binaimananak #gerejahidup #imananak #stpaulusdepok #kasihuntuksesama #pewartacilik #misianak #katolikaktif

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berbicara adalah hak asasi manusia dari setiap individu, tetapi gunakan hak itu sesuai dengan peraturan yang berlaku serta budaya lokal yang membangun. Salam kasih. Admin