
Oleh: Darius Leka, S.H., M.H. – Advokat, Aktivis Rasul Awam Gereja Katolik sekaligus Koordinator KOMSOS Paroki Santo Paulus Depok periode 2010-2013
KOTA DEPOK - Tahun 2012 menjadi penanda penting dalam
perjalanan pastoral Keuskupan Bogor. Setelah dua tahun sebelumnya memusatkan
perhatian pada pasangan suami istri dan kaum muda, kini Gereja Katolik—melalui
visi Bapa Uskup Mgr. Michael Cosmas Angkur, OFM—mengalihkan fokusnya kepada
anak-anak. Dalam semangat Tahun Keluarga yang telah dicanangkan sejak 2010,
Gereja ingin menyapa dan membina generasi masa depan dengan lebih intensif dan
terarah.
Momentum ini dimulai secara simbolis dan spiritual pada Hari
Anak Misioner Sedunia ke-169, Minggu 8 Januari 2012, di Paroki St. Paulus
Depok. Sebuah misa kudus yang penuh sukacita menjadi pembuka Tahun Anak,
sekaligus menjadi panggung bagi anak-anak Bina Iman untuk menunjukkan bahwa mereka
bukan sekadar penerima warisan iman, tetapi juga pewarta aktif dalam kehidupan
Gereja.
Misa konselebran yang dipimpin oleh Pastor Tauchen Hotlan
Girsang, OFM dan Pastor Yosafat Ivon Sinaga, OFM Cap menjadi ruang spiritual yang
hidup. Anak-anak Bina Iman Anak (BIA) menari dengan penuh semangat, sementara
Saint Paul Choir Children (SPCC) mengisi liturgi dengan nyanyian yang menyentuh
hati.
Dalam homilinya, Pastor Yosafat membuka dengan kuis
interaktif bertema “aksara bermakna”, mengajak anak-anak memahami simbol-simbol
iman secara menyenangkan. Ia menegaskan, “Anak-anak adalah tulang punggung dan
harapan Gereja. Dengan pekerjaan kecil yang dilakukan dengan cinta, mereka bisa
menjadi bintang—saluran kasih bagi keluarga dan masyarakat.”
Pastor Tauchen, selaku pastor paroki, menjelaskan bahwa
Tahun Anak bukan sekadar seremoni, melainkan komitmen nyata. “Kami ingin
menggali potensi rohani anak-anak dan menyediakan ruang bina iman yang layak.
Pembinaan sudah dimatangkan oleh para pendamping,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa kegiatan anak di Paroki St. Paulus
disinergikan dengan program dekenat dan keuskupan. Ini menunjukkan bahwa
pembinaan iman anak adalah bagian integral dari misi kerasulan awam yang
berkelanjutan.
Tahun Anak adalah panggilan bagi para orang tua dan
komunitas untuk menjadi teladan iman. Kerasulan awam dalam konteks ini berarti
menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan iman anak—di rumah, sekolah,
dan masyarakat. Gereja hadir bukan hanya sebagai tempat ibadah, tetapi sebagai
rumah pembinaan karakter Kristiani.
Anak-anak bukan sekadar objek pembinaan, tetapi subjek aktif
dalam pewartaan. Melalui tindakan sederhana—menolong teman, mendoakan keluarga,
berbagi dengan sesama—mereka telah menjadi pewarta kasih Allah. Tahun Anak
adalah panggilan untuk melihat mereka sebagai mitra dalam misi Gereja.
#tahunanak #kerasulanawam
#binaimananak #gerejahidup #imananak #stpaulusdepok #kasihuntuksesama
#pewartacilik #misianak #katolikaktif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berbicara adalah hak asasi manusia dari setiap individu, tetapi gunakan hak itu sesuai dengan peraturan yang berlaku serta budaya lokal yang membangun. Salam kasih. Admin