![]() |
| ✍️ Oleh: Darius Leka, S.H., M.H. – Advokat dan Aktivis Kerasulan Awam Katolik |
Dengan mengusung tema “Mengikuti Jejak Yesus Yang Sudah Bangkit,” kegiatan
ini menjadi bentuk nyata dari komitmen Gereja untuk membina generasi muda dalam
semangat misioner. Pastor Urbanus Kopong Ratu, OFM, yang turut hadir dalam
pembukaan kegiatan, menegaskan pentingnya membangun fondasi iman sejak dini.
“Anak-anak bukan hanya masa depan Gereja, mereka adalah Gereja masa kini,”
ujarnya.
Perjalanan menuju Novisiat Transitus bukan sekadar fisik, tetapi juga
spiritual. Anak-anak melewati beberapa pos yang dirancang untuk menguji
kekompakan, kecekatan, dan ketepatan mereka. Angela dan Marianne dari
Lingkungan St. Laurensius mengaku kelelahan, namun tetap bersemangat. “Asyik
dan seru banget tapi capek juga ya…!!!” kata mereka sambil tersenyum.
Menurut Ibu Veronika Dwi Kurnia Sari, salah satu pembimbing, kegiatan ini
bertujuan membentuk anak-anak menjadi pribadi yang misioner. “Mereka diajak
mengenal diri, sesama, dan lingkungan. Bahkan belajar memilah sampah organik
dan non-organik. Ini bagian dari pendidikan iman yang menyeluruh,” jelasnya.
Tak hanya remaja, anak-anak TK pun turut ambil bagian. Aula Novisiat
dipenuhi keceriaan saat mereka mengikuti kuis berhadiah dan permainan edukatif.
Kegiatan ini berlangsung hingga pukul 13.30 WIB, namun semangat anak-anak tak
surut. Mereka belajar bahwa iman bukan hanya soal doa, tetapi juga tentang
kebersamaan, tanggung jawab, dan cinta terhadap ciptaan.
Dari 17 lingkungan yang ada, 12 lingkungan mengirimkan perwakilan, dengan
total peserta sekitar 500 anak. Berdasarkan penilaian panitia, juara pertama
diraih oleh Lingkungan St. Agustinus, disusul St. Thomas Aquinas dan St.
Laurensius.
Namun lebih dari sekadar kompetisi, kegiatan ini adalah cerminan dari Gereja
yang hidup. Gereja yang tidak hanya berkutat di altar, tetapi hadir di tengah
anak-anak, membentuk mereka menjadi saksi Kristus yang tangguh dan penuh kasih.
Sebagai seorang advokat dan aktivis kerasulan awam, saya melihat kegiatan
ini sebagai bentuk konkret dari misi Gereja dalam bidang sosial, pendidikan,
dan kemasyarakatan. Anak-anak diajak untuk tidak hanya mengenal iman secara
teoritis, tetapi juga menghidupinya dalam tindakan nyata.
Kita semua, sebagai bagian dari umat Allah, dipanggil untuk mendampingi
mereka. Karena dalam diri anak-anak, kita melihat harapan. Dalam semangat
Paskah, kita diajak untuk terus mewartakan kasih dan cinta Allah kepada
dunia—melalui tangan-tangan kecil yang kini sedang belajar menapaki jejak Sang
Penebus.
#tahunanakremaja #binaimananak #kerasulanawam #gerejahidup #stpaulusdepok
#kristusbangkit #misianakkatolik #solidaritasiman #cintaallahuntukdunia
#gerejamini

Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berbicara adalah hak asasi manusia dari setiap individu, tetapi gunakan hak itu sesuai dengan peraturan yang berlaku serta budaya lokal yang membangun. Salam kasih. Admin