![]() |
| Oleh: Prof. Dr. RP. Alex Lanur, OFM, Guru besar STF Driyarkara yang merupakan bagian dari Komunitas Novisiat OFM Transitus Depok |
Kisah Maria Magdalena di kubur kosong (Yoh 20:11–18) bukan sekadar narasi
Paskah, melainkan cermin dari pengalaman batin banyak orang. Maria mencari
Yesus yang telah mati, tak menyadari bahwa Dia yang hidup berdiri di
hadapannya. Hanya ketika Yesus memanggil namanya, “Maria!”, ia mengenal-Nya.
Saya pun pernah berada dalam titik nadir, dalam kehampaan yang membuat saya
merasa Allah telah mati bagi saya. Namun, dalam keheningan itu, saya
mendengar-Nya memanggil: “Engkau ini kepunyaan-Ku” (Yes 43:1). Sebuah sabda
yang menghidupkan kembali harapan, membangkitkan iman yang nyaris padam.
Lukas 24:13–36 mengisahkan dua murid yang berjalan ke Emaus, kecewa dan
kehilangan arah. Mereka tidak mengenali Yesus yang berjalan bersama mereka.
Namun, ketika Ia memecah roti, mata mereka terbuka. “Bukankah hati kita
berkobar-kobar ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?”
Sebagai aktivis kerasulan awam, saya sering menyaksikan bagaimana sabda
Tuhan menyentuh hati umat dalam kegiatan komunitas: saat kami berbagi makanan
dengan kaum miskin, saat kami mendampingi korban ketidakadilan hukum, atau saat
kami mengadakan pelatihan ekonomi bagi keluarga prasejahtera. Dalam setiap
tindakan itu, Kristus hadir, berjalan bersama kami, meski kadang tak kami
sadari.
Yohanes 21:1–14 menggambarkan para murid yang kembali melaut, namun gagal.
Di pagi hari, Yesus menanti mereka di pantai, memberi petunjuk, dan menyiapkan
sarapan. Dalam perjumpaan itu, mereka mengenali-Nya.
Begitu pula dalam kerasulan awam. Banyak kali kami merasa jala kami kosong:
advokasi yang tak digubris, program sosial yang tak berlanjut, atau umat yang
apatis. Namun, Tuhan tetap menanti di pantai, menyapa, dan mengundang:
“Datanglah dan makanlah!” Ia menyatukan kami dalam perjamuan kasih, menjadikan
kami saudara dan saudari dalam satu tubuh Kristus.
Paskah bukan hanya perayaan liturgis, melainkan peristiwa hidup. Ia adalah
undangan untuk bangkit dari keputusasaan, untuk mengenali Kristus dalam sesama,
dan untuk mewartakan kasih Allah melalui tindakan nyata. Dalam kerasulan awam,
kami bergerak di bidang sosial, ekonomi, hukum, dan kemasyarakatan—bukan demi
nama, tetapi demi cinta.
Kami percaya bahwa setiap orang dipanggil demi nama-Nya, untuk hidup dalam
kebersamaan yang menggembirakan dan membahagiakan. Kami percaya bahwa mukjizat
terbesar adalah hidup itu sendiri, dan bahwa setiap hari adalah Paskah baru,
kesempatan baru untuk membaharui dunia.
“Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan
mengetok…” (Why 3:20). Kristus tidak memaksa masuk. Ia menunggu. Dan ketika
kita membuka pintu, Ia masuk, makan bersama kita, dan mengubah hidup kita.
Mari kita menjadi pribadi yang peka terhadap sapaan-Nya. Mari kita menjadi
Gereja yang hidup, yang hadir di tengah dunia, yang mewartakan kasih dan cinta
Allah kepada semua orang.
#paskahsetiaphari #kristusbangkit #kerasulanawam #gerejahidup #imandalamtindakan #perjumpaandengankristus #kebangkitandankehidupan #rasulawam #katolikaktif #tandakasihallah

Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berbicara adalah hak asasi manusia dari setiap individu, tetapi gunakan hak itu sesuai dengan peraturan yang berlaku serta budaya lokal yang membangun. Salam kasih. Admin