Jumat, 23 November 2012

Refleksi atas keikutsertaan dalam kegiatan Indonesian Youth Day-Sanggau 2012

Pembukaan IYD 2012; Ditandai dengan pemukulan kolintang oleh Mgr. Martinus D Situmorang, OFM Cap selaku Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI). Foto:liputan6.com

Sekilas mengenai IYD
Indonesian Youth Day 2012 (“IYD”) adalah dampak positif dari World Youth Day dan Asian Youth Day. Adalah Beato Yohanes Paulus II yang mencanangkan “Hari Orang Muda Sedunia” pada tahun 1985. Euforia ini disambut dengan antusias oleh Federasi Konferensi-Konferensi Uskup Se-Asia melalui Kantor Komisi Keluarga dan Kerawan bagian Youth Desk membentuk Asian Youth Day sejak tahun 1995.
Menyambung semangat juang Paus Beato Yohanes Paulus II, maka pada bulan Oktober 2010 Para Uskup yang tergabung dalam Konferensi Wali Gereja Indonesia memutuskan untuk mengadakan konsolidasi OMK dalam tingkat nasional dalam wadah IYD pada tanggal 21-26 Oktober 2012 di Keuskupan Sanggau. Tema IYD mengacu pada tema World Youth Day 2012 : Berakar, Dibangun dalam Yesus Kristus, Berteguh dalam iman, dengan sub tema Makin Beriman, Makin MengIndonesia.
Gaung semangat IYD sudah dibunyikan dua tahun sebelum penyelenggaraan acara puncak IYD. Berbagai kegiatan Pra IYD di banyak Keuskupan dijalani dengan semangat yang tinggi oleh OMK. Perarakan Salib Suci IYD yang dibawa secara estafet dan singgah di Keuskupan dan perarakan Salib Suci IYD (milik tiap Keuskupan) yang dibawa secara estafet dan singgah di tiap-tiap Paroki, Misa Kaum Muda, perlombaan Jinggle IYD, perlombaan Logo IYD, diskusi OMK, adalah serangkaian kegiatan utama Pra IYD untuk menyebarluaskan gaung semangat pelaksanan IYD.
Pontianak, Sintang, Sanggau, adalah 3 kota besar di Kalimantan Barat yang dipilih sebagai tempat pelaksanaan Live in dan acara puncak pelaksanan IYD. Tiga kota tersebut mayoritas penduduknya adalah beragama Katholik dan sudah berpengalaman untuk pelaksannan Youth Day dalam skala Keuskupan.
Salah satu tujuan yang ingin dicapai dari IYD adalah menyelenggarakan satu sarana bagi Gereja Katholik untuk membawa Kristus dengan cara yang khas dan menggairahkan warga Gereja secara umum serta OMK itu sendiri. Selain itu, pertemuan OMK se-Indonesia mempunyai arti penting. OMK merupakan kekuatan pendorong pada masa sekarang maupun masa mendatang bagi Gereja dan masyarakat yang memerlukan wawasan nasional. Konsolidasi tersebut merupakan peluang untuk membuka perspektif dan dialog untuk OMK agar menjadi lebih luas daripada lingkup Paroki dan Keuskupan.
Nilai yang hendak ditanamkan melaui seluruh kegiatan IYD yaitu nilai persaudaraan, nilai kebangsaan, nilai solidaritas, nilai ekologi, nilai magis serta nilai iman. Nilai yang direfleksikan itu akan disatukan dengan upaya pemahaman isu yang terkait dengan kehidupan OMK. Metode yang dialami selama proses IYD adalah see-judge-act, sedangkan suasana yang dibangun dalam IYD ialah suasana animatif-reflektif-selebratif, dengan tidak meninggalkan ciri khas OMK yang aktif dan dinamis.

Alur Acara IYD
1.        Pra IYD - Sabtu 20 Oct 2012: Aku Dipilih Oleh Allah
·         Acara Pra IYD
·         Konsolidasi OMK Keuskupan
·         Keberangkatan menuju Pontianak
2.        Sabtu 20 Oct 2012 – Senin 22 Oct 2012 : Mengenal Ragam Ekspresi Iman
·         Keberangkatan Menuju Lokasi Live-in
·         Tinggal dan berinteraksi bersama masyarakat sekitar di 3 Keuskupan (Pontianak, Sintang, Sanggau)
·         Perayaan Ekaristi Paroki
·         Presentasi tiap pribadi/Keuskupan
·         Misa penutupan Live-In
·         Malam keakraban
3.        Selasa 23 Oct 2012 : Kita Disatukan dalam Kristus
·         Keberangkatan menuju Keuskupan Sanggau
·         Acara Pembukaan di area Bupati Sanggau
·         Pawai tiap Keuskupan melewati jalan utama Sanggau
·         Misa Pembukaan ­IYD
·         Upacara Pembukaan dan Malam Keakraban
4.        Rabu 24 Oct 2012 : OMK Makin Beriman dalam Yesus Kristus
·         Misa Harian
·         Upacara Pembukaan di Halaman Utama
·         Sharing bersama Drs. Cornelis, M.H : Pengalaman/Tantangan Sebagai Umat Katholik di Pemerintahan
·         Pleno bersama Mgr. John Philip Sklil : Berakar dalam Yesus Kristus
·         Taize
·         Adorasi
·         Sakramen Pengakuan Dosa dan Tobat
5.        Kamis 25 Oct 2012 : OMK Makin MengIndonesia
·         Misa Harian
·         Sesi Pleno bersama Mgr. Martinus Situmorang : Berteguh dalam Iman
·         Sesi Pleno bersama Mgr. Agustinus Agus : OMK Makin MengIndonesia
·         Display tiap Keuskupan
6.        Jumat 26 Oct 2012 : Perutusan OMK Se-Indonesia
·         Misa Perutusan
·         Berkat Apostolik dan Indulgensi Penuh
·         Pernyataan Deklarasi bersama seluruh OMK Indonesia
·         Kepulangan Peserta

Refleksi Pengalaman IYD
Keuskupan Bogor mengirimkan 23 OMK yang berasal dari 9 Keuskupan, 1 setengah jam perjalanan ditempuh untuk mencapai kota Pontianak. Setelah sampai disana, kami menuju ke Sekertariat Panitia Nasional untuk registrasi, dan selanjutnya diberangkatkan ke lokasi Live-in masing-masing.
Kami harus menempuh perjalanan selama 8 jam untuk sampai di Keuskupan Sintang. Sesampainya di Keuskupan Sintang kami disambut oleh Uskup Sintang, Mgr. Agustinus Agus, Bapak Wakil Bupati Sintang, Drs. Ignasius Juan, MM,  wakil anggota DPRD Sintang yang beragama Katolik, Bpk. Cosmas Syukur bersama dengan OMK Katedral Sintang dan Sei Durian. Lelahnya perjalanan terbayar lunas dengan keramahan umat Keuskupan Sintang (yang sebagian besar adalah Suku Dayak) dan kami pun disambut oleh Upacara Adat Dayak. Setelah itu, sekitar 1 sampai 6 jam perjalanan kami diberangkatkan menuju Paroki-Paroki di Keuskupan Sintang untuk tinggal dan mengenal ragam ekspresi iman, budaya, dan keanekaragaman di daerah tersebut.

Menjadi Umat Basis yang Mandiri
Salah satu hal positif yang saya temukan dalam proses live-in di Stasi Baya Betung, Paroki Santa Theresia Kecil Nobal adalah hal kemandirian umat. Secara territorial, Nobal  terdiri dari 14 Stasi dengan jumlah umat sekitar 5100 jiwa. Pastor Agusting Bahang, Pr ditugaskan ntuk melayani Perayaan Ekaristi di seluruh stasi dan Paroki Nobal. Tentunya tidak keseluruhan Stasi dan umat dapat merasakan Perayaan Ekaristi tiap minggu. Hal yang sangat kontras jika dibandingkan dengan Paroki di Jakarta atau sekitarnya yang dapat merasakan Perayaan Ekaristi samapi 3 kali dalam setiap misa mingguan. Lantas? Ketika umat Stasi Baya Betung tidak bisa merayakan Perayaan Ekaristi setiap minggunya, mereka menggantinya dengan ibadat, dan doa secara intensif.
Selama tiga hari saya tinggal di Baya Betung, saya merasakan semangat dan antusiasme yang tinggi dari setiap umat untuk berangkat dalam kegiatan Kelompok Umat Basis. Dengan kondisi jalan dan penerangan jalan yang kurang memadai, melewati medan perkebunan sawit dan karet, para umat Stasi Baya Betung menghadiri ibadat dan doa Rosario. Ibadat dan doa Rosario dalam satu bisa dilakukan di dua sampai tiga kali dirumah umat yang berbeda.

Semua bersaudara dan Kemeriahan Acara Penutupan Live-In
Prosesi live-in ditutup dengan Misa Penutupan live-in. Misa yang dipimpin oleh 20 Pastor dan 3 Uskup ini dilaksanakan di Gereja Katedral Sintang. Dalam kotbahnya, Uskup Agung Timika mengingatkan, bahwa dimanapun umat Katholik adalah saudara. Selain itu Uskup Agung Timika juga mengingatkan OMK agar tetaplah setiap pada satu pilihan hidupm yaitu Yesus Kristus.
Rangkaian acara prosesi penutupan live-in juga dimeriahkan oleh Malam Keakraban yang sangat meriah. Acara malam keakraban ini diikuti oleh empat Keuskupan (KeuskupanBogor, Keuskupan Agung Semarang dan Keuskupan Agung Jakarta) yang tinggal dan mengikuti prosesi live-in di Keuskupan Sintang.
Acara malam keakraban ini dimeriahkan dengan Sambutan oleh Uskup Sintang, Wakil Bupati Sintang, tarian-tarian daerah (tarian dayak), performance dari setiap Keskupan, dan ramah tamah.Berakhirnya kemeriahan acara penutupan Live-in menunjukkan seluruh rangkaian kegiatan Live-in  telah selesai.

Bhinneka Tunggal Ika pada Pawai Budaya IYD 2012
Keesokan harinya, kami diberangkatkan menuju tempat acara puncak IYD. Dengan menggunakan bis, kami menempuh 3 jam perjalanan menuju Keuskupan Sanggau. Seperti yang sudah direncanakan, acara hari keempat IYD 2012 akan diawali dengan kegiatan pawai budaya yang akan diramaikan oleh seluruh peserta IYD 2012 beserta elemen masyarakat lainnya. Para peserta dengan antusias mempersiapkan pawai budaya. Meski hujan turun saat prosesi pawai budaya IYD 2012, para peserta tetap bersemangat mengikuti pawai budaya. Para peserta dengan bangga mengenakan baju daerah masing-masing dan menunjukkan harmoni yang indah dari keberagaman mereka sebagai OMK Indonesia.
Bupati Sanggau, Ir. Setiman H Sudin memberikan sambutan kepada seluruh peserta IYD 2012 sebelum melepas rombongan peserta melakukan pawai budaya. Dalam sambutannya beliau menekankan bahwa generasi muda masa kini harus lebih maju dan berkembang dari generasi masa lalu. Hal yang menarik dari sambutan beliau adalah, ketika beliau menyampaikan salam “Assalamu alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh”, para peserta menjawab dengan semangat “ Walaikumsalam warah matulahi wabarakatuh”. Dari situlah kita bisa melihat contoh kecil harmoni yang indah antar umat beragama di event ini. Keterlibatan berbagai elemen masyarakat juga menjadi teladan bagi OMK Indonesia untuk membangun hubungan yang baik dengan elemen masyarakat agar OMK semakin meng-Indonesia, sesuai dengan tema umum IYD 2012.
Pawai budaya dikawal oleh rekan-rekan dari Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (DLLAJ) yang mengawali pawai, kemudian dilanjutkan iring-iringan drum band dari Dinas Dikpora Sanggau. Mobil salib IYD yang sudah dihias dengan indah berhasil mengantarkan salib IYD 2012 sampai ke area Mega Tenda dan akhirnya diletakkan di panggung utama. Peserta dengan berbagai macam baju daerah dan iring-iringan sepeda hias mengikuti mobil salib IYD dan menjadi pengantar para peserta IYD memasuki area utama.
Para peserta dari Regio Papua menjadi rombongan pertama yang sampai di area Mega Tenda. Area Mega Tenda adalah area utama yang digunakan untuk berbagai acara utama IYD 2012. Tarian dari Batang Karang, sepeda hias, dan barongsai juga ikut meramaikan jalannya pawai budaya peserta IYD 2012 yang berasal dari 36 keuskupan di Indonesia.

Pemberkatan Salib Indonesian Youth Day 2012
Hari ini adalah hari kelima para peserta Indonesian Youth Day 2012 berproses dan berkegiatan di Kalimantan. Seperti yang sudah direncanakan, rangkaian acara puncak IYD 2012 diadakan di area Keuskupan Sanggau Kalimantan Barat sejak kemarin.
Setelah diawali dengan misa pagi dan sarapan bersama, para peserta segera diarahkan untuk berkumpul di Halaman Betang untuk mengikuti Upacara Pembukaan IYD 2012. Acara ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, mulai dari asisten gubernur Kalimantan Barat, para bupati se- Kalimantan Barat, ketua presidium KWI, ketua DPRD provinsi, ketua DPD Kabupaten Sanggau, ketua DPD Kabupaten Sekadau, ketua Komisi Kepemudaan, dan berbagai tokoh adat dan tokoh agama.
Acara upacara pembukaan diawali dengan peresmian Salib IYD oleh Mgr. Martinus D Situmorang selaku Ketua Presidium KWI bersama dengan Bapak Kartius, SH, MS, selaku asisten Gubernur Kalimantan Barat. Persemian ditandai dengan bunyi sirine dan berkat dari uskup.
Acara peresmian salib IYD ini juga diikuti oleh perwakilan peserta terpilih yang membawa serta salib IYD dari  kontingen masing-masing.
Para Peserta Indonesian Youth Day 2012 yang berasal dari 35 keuskupan se-Indonesia membawa salib IYD dari keuskupan masing-masing. Salib dari tiap keuskupan dibuat dengan indah sehingga mampu menampilkan dan ciri khas dan kreativitas masing-masing. Salib-salib yang peserta bawa kemudian ikut diberkati dalam proses pemberkatan salib IYD 2012 di upacara pembukaan IYD 2012.
Seperti sedikit cerita dari perwakilan kontingen Keuskupan Makasar, Useng dan Felty. Mereka adalah dua orang terpilih dari kontingen masing-masing untuk mewakili proses pemberkatan salib IYD 2012. Salib yang dibawa oleh Useng dan Felty berbahan dasar kayu dan bambu.
Ada yang unik dari replika salib yang dibawa oleh mereka. Dibawah kaki Corpus Yesus terdapat replika bentuk rumah adat beratap bambu yang berhias kepala kerbau dan binatang yang digambarkan mirip ayam. Rumah adat beratap bambu melambangkan rumah adat masyarakat Toraja dan sekitarnya. Kerbau belang di masyarakat Toraja adalah binatang yang paling berharga dan paling mahal. Sedangkan hewan yang digambarkan mirip ayam adalah Arai. Seturut adat orang Toraja yang sering mengadakan mengadu ayam, mereka percaya apabila ada ayam jantan yang menetas setelah dierami Arai ini, ayam tersebut akan tumbuh menjadi ayam yang kuat untuk diadu.
Salib yang dibawa oleh kontingen dari Makassar ini berwarna dasar hitam dengan banyak ukiran hamper di seluruh badan salib. Useng mengatakan bahwa pembuatan salib itu memerlukan waktu yang panjang karna melewati proses pengeringan, pengecatan, dan pengukiran yang cukup lama. Tepat di atas kepala chorpus Yesus terdapat ukiran kepala kerbau yang melambangkan bahwa mereka sangat mengagungkan dan menghargai Tuhan Sang penebus dosa manusia.

Bermimpi bersama Yesus - Pesan Ketua KWI untuk Orang Muda Katolik Indonesia
Usia muda identik dengan mimpi; mimpi menjadi pribadi yang lebih baik untuk dirinya sendiri, gereja dan masyarakat. Tuhan memberikan banyak kepada-mu, memberikan dirinya, waktu, dan segalanya. Masa depan gereja ada dihatimu. Maka berjagalah, giatlah, bekerjalah; jangan tidur berkepanjangan, tidurlah secukupnya dan jangan ketiduran. Hamba yang diberi banyak tapi tidak berbuat banyak maka akan dipukul, jawablah persekutuan gereja dimana engkau hadir.Tuhan memberi banyak, Tuhan mengharapkan banyak, Orang Muda Katolik harus merekat, merajut pekerjaan menjadi tajam. Tidak hanya diam dan membiarkan perpecahan serta perselisihan terus terjadi karena hal-hal sepele. Orang Muda Katolik mengemban tugas membentuk umat yang utuh.Tuhan memberi banyak pada-mu, memberi kiprah yang membangun dan Tuhan mengharapkan banyak. OMK yang nampak ceria, sumringah seolah tak ada batu besar dihadapan-mu, hidup yang ditawarkan tanpa Yesus meletihkan, melelahkan sebab itu datanglah kepada Yesus, tumbuh dan berakarlah. Yesus tak minta disembah, dilayani oleh kita tetapi dialah yang melayani sebab dialah jalan kebenaran dan hidup. Jika kita memberi banyak bukan untuk DIA melainkan untuk sesama. Seorang berbuah jika terarah kepada Tuhan dan sesama, semakin kita bersolek semakin kita hanyut egoisme dalam bentuk apapun. Kejahatan tidak pernah dikalahkan oleh kejahatan. Dia memberi, menyegarkan, menghidupkan, menyirami dan membuatmu berlimpah-limpah. Jangan tunggu; jangan seorang pun memandang engkau rendah dengan usia-mu yang masih muda. Yesus memandang dengan kasih. Yesus guru, Tuhan dan sahabat.

OMK harus mau berbagi dengan sesama - Berbagi Inspirasi bersama Leonardo Kamilius
Leonardus Kamilius (27) atau yang lebih sering dipanggil dengan sebutan Leon berbagi cerita dengan peserta Indonesian Youth Day 2012 siang ini (25/10/2012). Sharing iman Leon dimulai dengan menceritakan kehidupan masa kecilnya yang bisa dikatakan "membuang Tuhan", tak pernah ke gereja adalah salah satu contohnya, dia juga pernah hampir tidak naik kelas saat SMA.  Seperti kebanyakan anak muda, Leon pun sempat merasakan jatuh cinta dan putus cinta. Menurutnya, salah satu batu sandungan pertama dalam hidupnya adalah putus cinta tersebut,  tetapi hal tersebut membuat dirinya mulai mau mengenal Tuhan. Dengan mengenal Tuhan dia dan terus diteguhkan Leon mulai bangkit dari keterpurukannnya hingga pada akhirnya dia menjadi juara umum sekolah sewaktu SMA, "saya juga tidak menyangka", kata-nya. Pendidikannya dilanjutkan di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan meraih predikat sebagai lulusan terbaik di angkatannya. Dunia kerja dilaluinya di Mackenzie, bahkan Leon mendapatkan promosi di salah satu konsultan bisnis terbaik di dunia terebut. Namum ditengah kenyamanan yang telah diperoleh, dia dipanggil untuk membantu orang-orang miskin di Jakarta. Keterpanggilannya tersebut membuat Leon harus dikeluarkan dari Mackenzie dan diikuti dengan tindak konkret dengan mendirikan Koperasi Kasih Indonesia (KKI) di daerah Cilincing Jakarta Utara yang berdiri pada awal tahun 2011.
KKI terbentuk hanya bermodalkan lima puluh juta rupiah dari sisa pendapatan selama bekerja tetapi dengan niat yang sangat besar KKI berdiri. Dalam perjalannnya membangun KKI, Leon mengaku telah jatuh sebanyak 6-7 kali namunTuhan mempunyai cara sendiri yang ajaib sehinggga KKI tersebut tetap berdiri selama hampir 2 tahun. Dia tak mendapatkan gaji yang cukup dari koperasi yang didirikannya. Maka Leon mendi trainer di perusahaan-perusahaan. 
Pada penhujung sharingnya Leon berpesan bahwa OMK diharapkan menjadi "agent of change" bagi pergerakan Indonesia. OMK juga harus mengambil sikap dan berintegritas terhadap pekerjaan dibidangnya masing-masing. Jika ada kesempatan di luar, ambillah!

OMK Makin MengIndonesia - Sesi Pleno oleh Mgr. Agustinus Agus
Mgr. Agustinus Agus mengawali diskusi dengan mengangkat isu adat dan isu agama yang sering muncul dimasyarakat Indonesia. 
Mengapa Gereja mengajak semua suku meng-Indonesia?
Gereja mengajak kita untuk dekat dan sadar akan isu-isu yang dianggap sensitif di masyarakat Indonesia, bukan untuk mempermasalahkan, tetapi untuk membantu memikirkan dan menjalankan langkah konkrit yang bisa meningkatkan kesadaran masyarakat untuk saling menghargai dan menghormati satu sama lain. Diharapkan orang muda dapat berperan dalam mengingkatkan kesadaran masyarakat, bahwa manusia di dunia ini diciptakan tidak seragam namun tetap satu. 
Sejak semula manusia diciptakan Tuhan secara beragam, seperti Adam dan Hawa yang diciptakan berbeda. namun kita sebagai orang beriman juga percaya bahwa kita adalah satu keturunan adam dan hawa meski kita berbeda-beda. Kisah tiga raja dari timur yang sering kita dengar diwaktu Natal juga menggambarkan orang-orang dari segala bangsa bersatu untuk menyambut Tuhan yang datang. Kasphar, Melkior, dan Balthasar menggambarkan keragaman orang-orang di dunia berikut dengan persembahan yang mereka bawa untuk Yesus sendiri (emas, mur, dan kemenyan). Yesus sendiri sebagai orang Yahudi juga mengisahkan tentang orang Samaria yang baik hati untuk menekankan sikap rukun satu sama lain. Sedangkan di Indonesia, peristiwa proklamasi menjadi bukti bahwa Indonesia mengakui keragaman yang ada di masyarakat Indonesia.
Mgr. Agustinus Agus menekankan semboyan "100% Katolik, 100%Indonesia" yang diartikan sebagai, "Kegembiraan dan harapan, duka, dan kecemasan orang-orang zaman sekarang terutama kaum miskin dan menderita, merupakan kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan para murid Kristus juga.

Deklarasi Orang Muda Katolik Indonesia Pada Indonesian Youth Day 2012
Kami Orang Muda Katolik Indonesia telah melaksanakan Indonesian Youth Day yang pertama kali  dalam sejarah Gereja Katolik Indonesia. IYD pertama berlangsung di  Sanggau Kalimantan Barat, pada tanggal 20—26 Oktober 2012, dihadiri oleh 1.914 OMK dan pendampingnya dari 35 keuskupan di Indonesia dan satu keuskupan dari Malaysia. Kami mengalami tahap-tahap kegiatan yang menggembirakan, memperdalam dan menantang penghayatan iman kami dengan diterangi  oleh tema ”Berakar dan Dibangun dalam Yesus Kristus, Berteguh dalam Iman” (Kol 2:7), serta subtema ”Makin Beriman, Makin Mengindonesia”.
Sepanjang  masa persiapan serta pelaksanaan IYD, kami memperoleh pencerahan dalam semangat iman sebagai Orang Muda Katolik. Perjumpaan dengan Orang Muda Katolik seluruh Indonesia, berbagi pengalaman bersama umat dan masyarakat setempat, terbukti mempererat persaudaraan serta memperdalam iman dan rasa syukur kami. Kami bersyukur menjadi  Orang Muda Katolik yang dilahirkan di kawasan Nusantara, suatu kawasan  yang dianugerahi Tuhan  dengan kekayaan alam dan aneka suku bangsa, dengan budaya yang luhur dan beraneka ragam.
Dari pengalaman iman yang kami peroleh selama IYD 2012 ini, kami berkehendak untuk berani mempertahankan dan mengembangkan nilai Kekatolikan yang mewujud dalam semangat cinta yang besar pada bangsa kami Indonesia.
Setelah merefleksikan proses pelaksanaan IYD 2012, kami meyakini bahwa:
1.        Kami OMK Indonesia, adalah pembawa harapan, pelaku perdamaian dan keadilan, yang dipanggil untuk bertindak aktif tanpa kekerasan, menjadi agen perubahan bangsa ke arah yang makin bermartabat.
2.        Kami OMK Indonesia, mau menanggapi panggilan Tuhan dengan sikap jujur, menjaga kemurnian dalam hal kesusilaan, serta aktif berperanserta dalam usaha mewujudkan suasana yang damai tanpa kekerasan.
3.        Kami OMK Indonesia, mau mendidik diri menjadi orang yang merefleksikan setiap tantangan hidup dengan terang iman Gereja yang Satu, Kudus, Katolik dan Apostolik.
4.        Kami OMK Indonesia, mencintai dan menghayati iman, ajaran serta Tradisi Gereja Katolik dalam kesatuan yang penuh kasih dengan para bapa uskup dan bapa suci.
5.        Kami OMK Indonesia, berani menunjukkan jati diri kekatolikan sebagai salah satu ciri khas kami, sebagai bagian dari kebhinekaan Indonesia.
6.        Kami OMK Indonesia, menjunjung tinggi nilai-nilai budaya dan kearifan lokal yang telah membesarkan kami serta yang selalu memperkuat jari diri kami sebagai bangsa Indonesia.
7.        Kami OMK Indonesia, mau bersaudara dengan semua orang, serta mau meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan berdialog, khususnya dalam bekerjasama dengan sesama orang muda yang berkepercayaan dan beragama lain demi peningkatkan mutu hidup bersama.
8.        Kami OMK Indonesia mau merasul dengan mengembangkan kemampuan diri di bidang pengembangan ekonomi dan pengembangan hidup sosial kemasyarakatan yang bermartabat serta dalam usaha perbaikan lingkungan hidup.
9.        Kami OMK Indonesia, menyepakati bahwa  perjumpaan Indonesian Youth Day,  dilanjutkan secara berkala sebagai bagian dari pembinaan yang berjenjang dan berkelanjutan.

Oleh: Theodorus Chresma Hary Saputro (OMK Paroki Santo Paulus Depok, Lingkungan Santo Christophorus)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berbicara adalah hak asasi manusia dari setiap individu, tetapi gunakan hak itu sesuai dengan peraturan yang berlaku serta budaya lokal yang membangun. Salam kasih. Admin